Snippet

WARNA SEBAGAI SALAH SATU UNSUR DESAIN 
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, salah satu hal yang terpenting sebagai wujud visualisasi adalah adanya warna. Kesan pertama yang tertangkap oleh mata adalah warna. Warna merupakan bagian dari kehidupan keseharian kita. Sulit dibayangkan jika di alam ini tidak adanya warna, karena salah satu persyaratan setiap benda baru berwujud dan dikenal jika ada dimensi warna pada permukaannya. Adapun yang berada di lingkungan kehidupan kita semua bentuk memiliki warna, baik warna alami maupun warna buatan sendiri. Mulai diri kita sendiri, dapat kita lihat : kulit, rambut, gigi, kuku, baju, sepatu; kemudian diluar diri kita dilingkungan yang paling kecil, misalnya kamar : tirai, dinding, tempat tidur, meja belajar dan sebagainya dimana masing-masing objek tersebut memiliki warna. Selain itu juga kita tidak dapat membedakan mangga yang matang dengan yang sudah ranum atau busuk tanpa adanya warna. Sifat warna dalam hal ini untuk memperjelas objek yang disajikan.
Menyadari kehadiran warna dalam kehidupan kita sehari-hari belumlah tentu kita mengetahui apa, dan bagaimana sebenarnya warna itu dan bagaimana kegunaan warna dalam kehidupan yang sangat kompleks ini.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, disini penulis akan sedikit memberikan pengetahuan tentang teori persepsi manusia terhadap warna dari segi psikologis dan pemilihan warna yang digunakan dalam desain.
Pengertian Warna
Warna adalah salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual lainnya seperti : garis, bidang, bentuk, baris (tekstur), nilai, ukuran. Wucius Wong (dalam Prawira, 1989:4) menyebutkan bahwa warna termasuk unsur yang nampak atau visual. Ia mengatakan pula bahwa warna dapat membedakan sebuah bentuk dari sekelilingnya.
Warna adalah sebuah unsur utama dalam design. Setiap designer wajib memahami ini, baik web designer, graphic designer, bahkan arsitek. Kesesuaian dan komposisi warna sangat menentukan sebuah karya enak dilihat atau tidak. Website yang dilengkapi dengan berbagai fitur, efek, dan script-script yang cukup rumit akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh komposisi warna yang harmonis dan memadai.
Dalam mendesain rumah, warna merupakan alat dekorasi yang paling berpengaruh. Warna menciptakan mood, suasana dan dampak. Warna biasanya menjadi hal pertama yang kita perhatikan  ketika melihat sebuah ruangan. Warna dapat memberi semangat dan membantu kita bersantai. Warna juga dapat menghadirkan kecerahan dalam suatu wilayah yang gelap dan suram (Jill, 2004:22).
Sifat Warna
Dari hasil percobaan para ahli ilmu jiwa serta peneliti-peneliti, yang dikenakan kepada manusia sifat warna digolongkan menjaddi dua golongan ekstrim. Dua golongan tersebut yakni warna panas dan warna dingin, yang termasuk golongan warna panas adalah keluarga merah atau jingga yang memiliki sifat dan pengaruh hangat, segar, menyenangkan, merangsang dan bergairah. Sedangkan yang termasuk golongan dingin adalah kelompok biru atau hijau, yang memiliki sifat dan pengaruh sunyi, tenang.
Warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa tenggelam atau mundur. Warna tersebut terkesan sejuk, seakan menjauh dan dapat memberi ruang terkesan lebih luas. Sebaliknya warna hangat terutama keluarga merah seakan maju ke dekat mata, memberikan kesan jarak yang lebih pendek.
Karakteristik Warna
Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Yang dimaksud dengan karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. Hideaki Chijiiwa dalam bukunya “Color Harmony” membuat klasifikasi lain dari warna-warna. Iapun mengambil dasar dari karakteristiknya yaitu (dalam Prawira, 1989:51-52) :
Warna hangat  : merah, kuning, coklat, jingga.
Warna sejuk    : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru.
Warna tegas    : warna biru, kuning, putih, hitam.
Warna tua/berat: warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua).
Warna muda/ringan: warna-warna yang mendekati warna putih.
Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran kelabu.
Karakteristik warna-warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai  tujuan yang diinginkan oleh pendesain. 
Warna dan Kepribadian Seseorang
Menurut penelitian ilmu jiwa, kesukaan seseorang terhadap warna dapat diasosiasikan  dengan sifat pembawaan orangnya. Sebagai contohnya, seseorang yang menyukai warna merah akan menunjukkan bahwa orang tersebut bersifat ekstrovert, pribadi yang integratif dengan dunia luar, mudah menyesuaikan diri dengan dunia, orang yang penuh dengan vitalitas, lebih dikuasai dengan dorongan hatinya.
Warna hijau sering menjadi pilihan orang yang mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, mempunyai kesempatan banyak bicara, dan mempunyai selera makan yang tinggi. Orang yang menyukai warna hijau bila sedang dalam tekanan tidak akan merasa jadi hukuman yang asing, sebaliknya mereka akan merasa jalan ke luar dan mencari teman.
Faber Birren berpendapat (dalam Prawira, 1989:46-47) bahwa orang yangmempunyai sifat narcissist (mengagumi diri sendiri) pada umumnya menyukai warna biru kehijauan. Orang yang menyukai warna biru keunguan biasanya bersifat pemilih, sensitif, dan diskriminatif.
Sedangkan untuk orang yang menyukai warna biru mempunyai kepribadian integritas ke dalam. Di bawah tekanan orang yang menyukai warna biru akan menuju kepada pelarian tragis dari lingkaran.
Perlambangan Warna dan Penggunaannya Dalam Desain

Salah satu fungsi  warna dalam hal  psikologis yaitu dapat mempengaruhi suasana, perasaan, dan kepribadian manusia. Warna-warna tertentu dapat memberi pengaruh yang berbeda-beda. Pada abad ke 15 Leonardo da Vinci  memberikan warna utama yang fundamental yang disebut warna utama psikologik, yaitu merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih, lama sebelum ilmuwan memperkenalkan tentang warna. Berikut gambaran makna filosofis dari masing-masing warna (dalam Prawira, 1989:58-62) :
1)      Merah
Warna merah adalah warna terkuat dan paling menarik perhatian; bersifat agresif, perjuangan, nafsu, aktif, kemauan keras, keberanian, cinta, kebahagiaan, kekerasan, anarki.
Dalam desain warna merah kurang baik jika digunakan sebagai latar belakang karena sangat keras. Tetapi warna ini sangat bagus jika digunakan dalam aksen-aksen tertentu seperti judul. Jika ingin digunakan sebagai warna latar, merah sebaiknya dituakan atau justru dimudakan (yang kemudian menjadi pink) (Flendy : 2009)
2    Ungu
Karakteristik warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, murung, menyerah, duka cita. Akan tetapi, dalam hal desain warna ini menimbulkan kesan agung. Ungu dipercaya dapat menimbulkan kesan mewah, kaya, dan terhormat. Ungu dipercaya dapat menimbulkan kesan 'sintetis' atau 'plastik', karena warna ini memanga jarang terdapat di alam. Warna ungu yang didekatkan dengan merah akan memunculkan kombinasi warna yang sangat kuat. Kombinasikan ungu dengan hitam jika ingin warna ini menjadi terlihat muda, atau kombinasikan dengan putih untuk menonjolkan kesan romantis.
3)      Biru
Warna ini mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, damai, produktif. Warna biru sangat populer dalam dunia desain, salah satu contohnya adalah corporate blue yang dijadikan lambang Microsoft hingga sekarang.
4)      Hijau
Warna hijau relatif lebih netral dibandingkan warna lain. Hijau mengungkapkan kesegaran, mentah, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan pengharapan. Dalam dunia desain. Warna hijau sangat baik jika diletakkan sebagi penguat. Warna ini paling mudah ditangkap oleh mata, sehingga ia akan terlihat menonjol daripada warna-warna yang lain.
5)      Kuning
Kuning adalah warna cerah yang sering dikaitkan dengan matahari, karena itu sebagai kesenangan, keceriaan dan kelincahan. Kuning adalah warna yang paling sulit ditangkap oleh mata, sehingga warna ini justru tidak tampak jika terlalu dominan. Dalam desain, cukup gunakan warna kuning untuk aksen-aksen tertentu saja. Warna kuning yang terlalu dominan dapat membuat pembaca kehilangan fokusnya.
6)      Putih
Warna putih memiliki karakter positif, merangsang, cemerlang, ringan, sederhana, kepolosan, jujur, murni, ketulusan. Dalam dunia desain, putih menimbulkan kesan informatif, jelas, dan profesional. Warna putih sangat baik jika digunakan untuk website-website informatif seperti online magazine
7    Hitam
Warna hitam melambangkan kegelapan, ketidak hadiran cahaya, menandakan kekuatan yang gelap, lambang misteri. Warna hitam juga menunjukkan sifat-sifat yang positif, tegas, formal dan kuat. Warna hitam biasanya digunakan untuk website dengan misi-misi 'garis keras' seperti pergerakan sosial, seni, maupun musik.

Daftar Pustaka
Blake, Jill. 2006. First Home Dekorasi Rumah. Penerbit Erlangga.
Flendy. 2009. “Warna Dalam Website”. http://www.gravisware.com/tutorial/90-warna-dalam-website.html diakses tanggal 23 Februari 2012
Prawira, Sulasmi Darma. 1989. Warna  Sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain. Jakarta.

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ada setumpuk harapan yang disandarkan kepada pendidikan. Orang tua selalu berharap, mampukah pendidikan mencetak generasi yang memiliki nilai moral yang kuat. Sebuah keinginan yang boleh jadi terdengar berlebihan, mengingat untuk membentuk nilai dan moral merupakan suatu pekerjaan yang tidaklah mudah. Banyak kalangan yang menilai bahwa pendidikan nasional dianggap gagal dalam membentuk nilai moral anak bangsa. Sekolah-sekolah belum seluruhnya berhasil melahirkan anak-anak yang berbudi pekerti yang luhur.
Tidak ada salahnya jika nilai dan moral tersebut dibentuk dan dibina sejak usia dini. Dalam UU No. 23 Tahun 2000 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 butir 14).
Apabila usia dini tidak dimanfaatkan dengan menerapkan pendidikan dan penanaman nilai serta sikap yang baik tentunya kelak ketika ia dewasa nilai-nilai moral yang berkembang juga nilai-nilai moral yang kurang baik. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini adalah investasi yang sangat mahal harganya bagi keluarga dan juga bangsa. Salah satu bentuk usaha untuk mengembangkan nilai dan moral anak yang akan dibahas yakni melalui pembelajaran kooperatif.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana perkembangan nilai dan moral pada anak TK?
b.      Bagaimana pengembangan nilai dan moral melalui pembelajaran kooperatif pada anak TK?


BAB II
PEMBAHASAN

a.       Perkembangan  nilai dan moral pada anak TK
Nilai (value) dan moral merupakan wujud dari ranah afektif serta berada dalam diri seseorang. Secara utuh dan bulat nilai merupakan suatu sistem dimana aneka jenis nilai (nilai keagamaan, sosial budaya, ekonomi, hukum, etika, dan lain-lain) berpadu menjadi satu kesatuan serta saling meradiasi (mempengaruhi secara kuat) sebagai suatu kesatuan yang utuh (Yudha S, 2005 : 175).
Berbicara mengenai nilai dan moral, orang sering melihat dari dua sisi yang berbeda, yakni baik dan buruk. Dalam konteks pendidikan nilai menjadi sebuah refleksi dari nilai-nilai masyarakat yang mengajari nilai-nilai tersebut bagi peserta didik. Artinya pendidikan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan nilai-nilai positif yang terefleksikan dalam pola kehidupan sosial kemasyarakatan.
Pada usia Taman Kanak-kanak anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Orientasi moral diidentifikasikan dengan moral position atau ketetapan hati, yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang terhadap suatu nilai moral yang didasari oleh cognitive motivation aspects dan affective motivation aspects.
Menurut John Dewey tahapan perkembangan moral seseorang akan melewati 3 fase, yaitu premoral, conventional dan autonomous. Anak Taman Kanak-kanak secara teori berada pada fase pertama dan kedua. Oleh sebab itu, guru diharapkan memperhatikan kedua karakteristik tahapan perkembangan moral tersebut. Sedangkan menurut Piaget, seorang manusia dalam perkembangan moralnya melalui tahapan heteronomous dan autonomous.
            Nilai dan moral perlu ditanamkan pada anak sejak dini, karena anak usia dini dipandang sebagai individu yang baru mulai mengenal dunia. Ia belum mengetahui tata krama, sopan santun, aturan, norma, etika, dan berbagai hal lain yang terkait dengan kehidupan duniawi. Usia dini merupakan masa bagi seorang anak untuk belajar berkomunikasi dengan orang lain serta memahaminya. Oleh karena itu seorang anak perlu dibimbing agar mampu memahami berbagai hal tentang kehidupan dunia dan segala isinya. Selain itu, TK sebagai suatu insitusi formal dalam melakukan pendidikan untuk anak usia dini juga bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Perkembangan moral dan etika pada diri anak Taman Kanak-kanak dapat diarahkan pada pengenalan kehidupan pribadi anak dalam kaitannya dengan orang lain. Misalnya, mengenalkan dan menghargai perbedaan di lingkungan tempat anak hidup, mengenalkan peran gender dengan orang lain, serta mengembangkan kesadaran anak akan hak dan tanggung jawabnya.
Puncak yang diharapkan dari tujuan pengembangan moral anak Taman Kanak-kanak adalah adanya keterampilan afektif anak itu sendiri, yaitu keterampilan utama untuk merespon orang lain dan pengalaman-pengalaman barunya, serta memunculkan perbedaan-perbedaan dalam kehidupan teman disekitarnya.
Faktor-faktor yang mampengaruhi perkembangan nilai dan moral anak TK:
Lingkungan sangat dominan dalam menentukan perkembangan nilai dan moral dari lingkungannya, terutama dari orang tuanya. Anak dapat belajar untuk mengenal nilai-nilai dan moral sesuai dengan nilai dan moral yang diyakinnya. Menurut Yusuf (2004) dalam Yudha Saputra (2005 : 178) bahwa beberapa sikap orang tua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan nilai dan moral anak TK, diantaranya sebagai berikut :
1.      Konsisten dalam mendidik anak, artinya orang tua harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak.
2.      Sikap orang tua dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan nilai dan moral anak, yaitu melalui proses peniruan. Sikap orang tua yang keras atau otoriter cenderung melahirkan sikap disiplin. Sedangkan sikap acuh tak acuh cenderung mengembangkan sikap kurang bertanggung jawab.
3.      Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut orang tua merupakan panutan atau teladan bagi anak.  Orang tua yang menciptakan iklim yang agamis, dengan cara memberikan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada anak.
4.      Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma artinya orang tua yang tidak menghendaki anaknya berbohong, maka mereka harus menjauhkan dirinya dari perbuatan bohong.
Dalam menanamkan nilai moral pada anak harus dilakukan beberapa pendekatan. Adapun beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penanaman nilai moral pada anak usia dini menurut Dwi Siswoyo dkk, (2005:72-81) dalam (Sri Purwanto, www.sman1prambanan.sch.id/karyatulis_artikel) adalah indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau contoh, dan pembiasaan dalam perilaku.
a.       Indoktrinasi
Dalam kepustakaan modern, pendekatan ini sudah banyak menuai kritik dari para pakar pendidikan. Akan tetapi pendekatan ini masih dapat digunakan. Menurut Alfi Kohn, dalam Dwi Siswoyo (2005:72) menyatakan bahwa untuk membantu anak-anak supaya dapat tumbuh menjadi dewasa, maka mereka harus ditanamkan nilai-nilai disiplin sejak dini melalui interaksi guru dan siswa. Dalam pendekatan ini guru diasumsikan telah memiliki nilai-nilai keutamaan yang dengan tegas dan konsisten ditanamkan kepada anak. Aturan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan disampaiakan secara tegas, terus menerus dan konsisten. Jika anak melanggar maka ia dikenai hukuman, akan tetapi bukan berupa kekerasan.
b.      Klarifikasi Nilai
Alam pendekatan klarifikasi nilai, guru tidak secara langsung menyampaikan kepada anak mengenai benar salah, baik buruk, tetapi siswa diberi kesempatan untuk menyampaiakan dan menyatakan nilai-nilai dengan caranya sendiri. Anak diajak untuk mengungkapkan mengapa perbuatan ini benar atau buruk. Dalam pendekatan ini anak diajak untuk mendiskusikan isu-isu moral.Pertanyaan yang muncul, apakah pendekatan ini dapat digunakan untuk anak TK? Ternyata jawabannya dapat, karena anak TK yang berumur 6 tahun berada dalam masa transisi ke arah perkembangan moral yang lebih tinggi, sehingga mereka perlu dilatih untuk melakukan penalaran dan keterampilan bertindak secara moral sesuai dengan pilihan-pilihannya (Dwi Siswoyo (2005:76).
c.       Teladan atau Contoh
Anak TK mempunyai kemampuan yang menonjol dalam hal meniru. Oleh karena itu seorang guru hendaknya dapat dijadikan teladan atau contoh dalam bidang moral. Baik kebiasaan baik maupun buruk dari guru akan dengan mudah dilihat dan kemudian diikuti oleh anak. Figur seorang guru sangat penting utuk pengembangan moral anak. Artinya nilai-nilai yang tujuannya akan ditanamkan oleh guru kepada anak seyogyanya sudah mendarah daging terlebih dahulu pada gurunya. Menurut Cheppy Hari Cahyono (1995 : 364-370) guru moral yang ideal adalah mereka yang dapat menempatkan dirinya sebagai fasilitator, pemimpin, orang tua dan bahkan tempat menyandarkan kepercayaan, serta membantu orang lain dalam melakukan refleksi.Dalam pendekatan ini profil ideal guru menduduki tempat yang sentral dalam pendidikan moral. Banyak para ahli yang berpendapat dalam hal ini, diantaranya Durkheim, John Wilson dan Kohlberg. Durkheim, misalnya ia berpendapat bahwa belajar adalah satu proses sosial yang berkaitan dengan upaya mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat tumbuh selaras dengan posisi, kadar intelektualitas, dan kondisi moral yang diharapkan oleh lingkungan sosialnya (Dwi Siswoyo, 2005:76). Sementara, Kohlberg berpendapat bahwa tugas utama guru adalah memberi kontribusi terhadap proses perkembangan moral anak. Tugas guru disini adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan.
d.       Pembiasaan dalam Perilaku
Kurikulum yang berlaku di TK terkait dengan penanaman moral, lebih banyak dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan tingkah laku dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilihat misalnya, pada berdoa sebelum dan sesudah belajar, berdoa sebelum makan dan minum, mengucap salam kepada guru dan teman, merapikan mainan setelah belajar, berbaris sebelum masuk kelas dan sebagainya. Pembiasaan ini hendaknya dilakukan secara konsisten. Jika anak melanggar segera diberi peringatan.

b.      Pengembangan nilai dan moral melalui pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif sebagai salah satu metode dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk melahirkan anak didik yang lebih berakhlak. Penanaman nilai dan moral sejak usia dini harus diupayakan melalui berbagai upaya guru, sehingga saat memasuki usia remaja dan dewasa nilai dan moral sudah melekat dalam dirinya menjadi sebuah kebiasaan.
Pembelajaran kooperatif benyak digunakan pada pembelajaran anak usia dini karena dianggap sesuai untuk melatih sosial dan kemampuan bekerja sama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat John Dewey, ahli filsafat dan pendidikan dari Amerika Serikat (1859-1952) percaya bahwa pembelajaran terpadu (holistic dan integrative) mampu membuahkan hasil yang optimal. Interaksi sosial mampu mendorong tumbuhnya minat dan semangat belajar untuk meraih ilmu dan keterampilan (cooperative learning).
Oleh karena itu, kehidupan yang cenderung individualis perlu di antisipasi dengan mengasah rasa tanggung jawab bersama dan menumbuhkan empati sosial. Untuk itu pola cooperative learning (belajar bekerja sama) diterapkan.
Pembelajaran kooperatif merupakan upaya metodologis atau media pengajaran yang mengangkat kerja kelompok ke dalam konteks kelas. Simulasi pembelajaran nilai dan moral yang mendekati keadaan yang sebenarnya melalui keadaan yang serupa namun lebih sederhana. Melalui pembelajaran kooperatif ini anak TK diajak memasuki dunia kerja kelompok dengan suasana yang diharapkan dan secara tidak langsung perilakunya dibina dan dikembangkan oleh guru.
Menurut Thompson, et al. (1995), Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya.
Kegunaan lain dari pembelajaran kooperatif ini bagi anak TK, yakni :
a)      Untuk memotivasi anak akan sesuatu,
b)      Untuk melibatkan siswa dalam KBM/PMB melalui suasana kerja kelompok,
c)      Memberi kesempatan untuk penerapan pengetahuan dan perbendaharaan dirinya,
d)     Melatih mempertajam segala potensi indra dan afeksinya,
e)      Melatih kerjasama antar potensi diri dan dengan sesama,
f)       Untuk menciptakan suasana yang sekaligus menanamkan misi nilai,
g)      Sebagai media yang sekaligus menanamkan misi nilai.
Johnson (1997) dalam Slamet Suyanto, (2005 : 149) menerangkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar kooperatif akan mendorong siswa belajar lebih banyak materi pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar, memiliki kemampuan yang baik untuk berpikir secara kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerja sama, memiliki aspek psikologis yang lebih sehat, dan mampu menerima perbedaan yang ada diantara teman satu kelompok
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kooperatif ini dapat dilakukan guru pada pembukaan pembelajaran atau saat kegiatan inti pembelajaran, atau di akhir kegiatan belajar. Pembelajaran kooperatif ini sangat fleksibel dapat sebagai bahan pengayaan serta pemantapan pengembangan anak TK.
Kunci pelaksanaan pembelajaran kooperatif ini berada pada guru TK itu sendiri. Khususnya kemantapan kejelasan guru akan target nilai harapannya. Kemahiran meragamkan berbagai teknik pembelajaran kooperatif akan sangat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif tidak memerlukan alat dan biaya yang besar, sebab alat untuk pembelajaran ini dapat menyesuaikan dengan kondisi setempat. Yang paling penting yakni adanya kemauan atau kreativitas guru dan anak untuk bersama-sama melangsungkan kegiatan belajar mengajarnya. Berikut beberapa teknik yang dapat digunakan guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan moral dan nilai anak TK :

Teknik Keliling Kelas dalam Meningkatkan Nilai dan Moral
Keterampilan yang diharapkan
Teknik dan Prosedur
Nilai dan Moral :
1.    Anak dapat berdoa
2.    Anak dapat mengenal ibadah secara sederhana
Teknik Keliling Kelas :
·         Guru membagi anak dalam tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga anak dan memberi mereka nomor 1, 2, dan 3.
·         Semua anak di masing-masing kelompok melakukan kegiatan berdoa dan mengenal ibadah secara sederhana.
·         Setelah semua kegiatan selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil kerja mereka. Hasil dari kemampuan berdoa adalah setiap kelompok membaca doa yang sudah guru tentukan serta memperagakan tata cara pelaksanaan ibadah sholat.
·         Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati apa yang dibacakan dan dilakukan oleh kelompok-kelompok lain.

Alur teknik pembelajaran keliling kelas dalam pembelajaran kooperatif :







PENULISAN NASKAH AUDIO 
IDENTIFIKASI PROGRAM
1.      KELOMPOK PROGRAM    : PPAP SEJARAH
2.      JUDUL                                   : JANGAN KUASAI INDONESIA
3.      TOPIK                                   : PERJUANGAN MELAWAN
PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
4.      NOMOR PROGRM               :
5.      KOMPETENSI                      :KEMAMPUAN MEMAHAMI
PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MELAWAN PENJAJAH  DAN TOKOH PERGERAKAN.
6.      INDIKATOR                         : 1) MENYEBUTKAN FAKTA TENTANG
PENDARATAN DAN PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA, 2) MENJELASKAN USAHA-USAHA JEPANG MEMIKAT BANGSA INDONESIA, 3) MENJELASKAN BERBAGAI ORGANISASI MILITER YANG DIBENTUK JEPANG, 4) MENYEBUTKAN TOKOH-TOKOH YANG MEMIMPIN PUTERA, 5) MENJELASKAN TUJUAN DIBENTUKNYA PUTERA
7.      MATA PELAJARAN             : IPS SEJARAH
8.      SASARAN                             : SISWA KELAS V SD
9.      DURASI                                 : 18 MENIT
10.  PENULIS                               : WILLYA YUNIARTI
11.  PENGKAJI MEDIA              :
12.  PENGKAJI MATERI            :
13.  PRODUKSI                           : TP UNY
14.  MUSIK                                   : 1. ID’S TP UNY
  2. MUSIK PROGRAM
  3. TRANSISI
15.  SOUND EFFECT                  : 1. SUARA KERAMAIAN ANAK-ANAK
2.   SUARA TEPUK TANGAN
3.   SUARA BEL PULANG SEKOLAH
4.   SUARA BURUNG BERKICAU
5.   SUARA KAKI BERJALAN.
16.  PELAKU                                :

NO
NAMA PELAKU
SIFAT/WATAK
1
Guru
Sabar, baik, suka menasehati
2
Raka
Baik, suka mengejek
3
Bella
Baik, sabar, pintar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
4
Anisa
Suka iseng, jail, suka mengejek











SINOPSIS
Seusainya istirahat sekolah, anak-anak masuk ke dalam kelas. Suasana masih riuh dan ramai, guru masuk mencoba untuk mendiamkannya. Dengan memberikan suatu sindiran halus dan motivasi untuk mendengarkan cerita dari gurunya, akhirnya mereka diam dan penasaran dengan apa yang ingin diceritakan gurunya tersebut. Setelah suasana cukup tenang, guru pun memulai cerita mengenai sejarah pendudukan Jepang di Indonesia. Siswa-siswa yang mulai tertarik makin serius mendengarkan gurunya, mereka mengajukan petanyaan-pertanyaan gurupun merasa senang karena hal tersebut akan memperluas pengetahuan mereka. Akan tetapi, ada juga anak yang selalu iseng dan jail yang dapat mengacaukan perhatian mereka atas pertanyaan yang diajukan. Meskipun demikian guru mampu untuk mengatasinya.
Di akhir penjelasan guru memberikan tugas rumah, yang nantinya akan mengasah kemampuan siswa untuk membaca dan mencari sumber materi yang berhubungan dengan apa telah disampaikan sebelumnya.

TREATMENT
1.      MUSIK PROGRAM
2.      SOUND EFFECT SUARA KERAMAIAN ANAK-ANAK
3.      Percakapan awal sebagai pembuka
4.      ID’S PROGRAM
5.      Narator mengawali program dengan mengucapkan selamat datang, judul program dan tujuan dari program
6.      Segmen I : guru menceritakan tentang pendaratan dan pendudukan Jepang di Indonesia serta tujuannya. Selain itu, guru juga menceritakan upaya-upaya yang dilakukan Jepang untuk memikat bangsa Indonesia
7.      MUSIK TRANSISI
8.      Narator mengulang singkat isi dari percakapan dan memberikan kesimpulan
9.      MUSIK TRANSISI
10.  Segmen II : tiga siswa, yakni Raka, Bella, dan Anisa yang membahas tentang organisasi-organisasi militer bentukan Jepang
11.  MUSIK TRANSISI
12.  Narator memberikan kesimpulan atas percakapan tiga siswa tersebut
13.  ID’S PROGRAM
14.  Narator menutup program
15.  MUSIK PROGRAM

NO
PELAKU/MUSIK/SUARA
KALIMAT/MUSIK/SOUND EFFECT
1
MUSIK
ID’S TP UNY
2
SFX
SUARA KERAMAIAN ANAK-ANAK
3
GURU
Aduh..aduh, suara kalian merdu sekali sih..
4
SISWA
Mau konser Bu...
5
SISWA
Paduan suara kan segera dimulai Bu.. hehe
6
MUSIK
ID’S PROGRAM
7
NARATOR
Sobat pintar, selamat datang pada program pembelajaran Ilmu Pengetahan Sosial untuk Sekolah Dasar kali ini dengan judul “Jangan Kuasai Indonesia”. Dengan program ini sobat pintar akan mengetahui bagaimana perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh pergerakan. Mari kita ikuti bersama.
8
GURU
Aduh..aduh, suara kalian merdu sekali sih..
9
SISWA
Mau konser Bu...
10
SISWA
Paduan suara kan segera dimulai Bu.. hehe
11
GURU
Hmm,,(MENGHELA NAFAS) kalian mau konser apa mau dengar cerita bu guru?
12
BELLA
Cerita tentang apa bu?
13
GURU
Cerita menarik tentang sejarah,, kalian pasti suka. Sayang sekali lho kalau dilewatkan.
14
RAKA
Sssttttt,,, hayo diam semua.! Siapa yang tidak diam nanti aku pukul..
15
SISWA
Wah.. pak ketua marah.. awas bahaya ini (MENGEJEK).
Iya,nanti kalau ngamuk seperti singa... hahaaha
16
GURU
Sudah..sudah... kalian ini malah ribut sendiri.
Raka, kamu lain kali jangan begitu.
17
RAKA
Iya Bu, maaf. Tadi cuma menyuruh teman-teman diam.
18
GURU
Ya sudah,,
Nah anak-anak, kali ini ibu akan menceritakan kepada kalian tentang pendudukan Jepang di Indonesia.
19
BELLA
Bu... apa orang Jepang dulu pernah tinggal di Indonesia? Kapan? Dan tinggal dimana?
20
ANISA
Tinggal di rumah ku Bel... aku suruh ngepel tuh orang Jepang.
21
BELLA
Hahh (KAGET),,apa iya??
22
ANISA
He’em... kenapa tidak percaya ya?
23
RAKA
Jangan percaya sama Nisa,,dia kan suka iseng. Jangan-jangan dia yang disuruh ngepel sama orang Jepang... hhahaha (MENGEJEK).
24
BELLA
Ahh,kalian ini bercanda mulu.. aku ‘kan lagi serius dengerin bu guru.
25
ANISA
Idich,gitu aja marah. Tambah cantik lho nanti.
26
RAKA
Hahaha, itu kan karena kamu Nis..
Bu... apa tujuan orang Jepang itu di Indonesia? Berlibur ya?
27
GURU
Hhmmmm,,lain kali kalau ada yang tanya di dengarkan ya, kalau bisa di jawab.. jangan malah ribut sendiri seperti tadi. Baiklah, ibu akan menceritakan pada kalian. Benar apa yang dikatakan Bella, Jepang memang pernah tinggal di Indonesia, pertama kali mendarat tanggal 12 Januari 1942 tepatnya di Tarakan, Kalimantan Timur dan selanjutnya ke Balikpapan.
Maksud kedatangan Jepang ke Indonesia yakni ingin membebaskan Asia dari penjajahan-penjajahan negara Barat.
28
RAKA
Berarti Jepang membantu kita dalam perang melawan sekutu ya Bu?
29
GURU
Tidak juga,, itu semua hanyalah kebohongan yang dibuat Jepang, karena kenyataannya Jepang tidak pernah membantu Indonesia. Bahkan sebenarnya yang menjadi tujuan Jepang datang ke Indonesia adalah ingin menjadikan Asia sebagai kesatuan wilayah di bawah pimpinannya.
30
BELLA
Maksudnya Jepang ingin menjadi pemimpin negara Indonesia Bu? Apakah keinginannya itu dapat tercapai?
31
GURU
Benar,,. Tentu saja tercapai, terbukti pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mulai menguasai Pulau Jawa yaitu pantai Eretan, Indramayu. Selain itu Subang, Kalijati, Jawa Barat juga berhasil dikuasai Jepang.
32
RAKA
Kok bisa begitu bu? (BINGUNG). Apa yang dilakukan jepang sehingga mudah menguasai Jawa?
33
GURU
Itu karena Jepang melakukan suatu usaha atau upaya untuk memikat hati rakyat Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan propaganda.
34
BELLA
Propaganda?? Apa itu maksudnya?
35
GURU
Dengan menyebarkan suatu pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan, secara sistematis untuk mempengaruhi seseorang atau bangsa untuk melakukan kegiatan tertentu.
36
ANISA
Jadi, seperti mau memberikan iming-iming kepada orang lain ya bu?
37
RAKA
Betul,, seperti kamu yang selalu diimingi-imingi hadiah kalau mendapat nilai bagus.. tapi kenyataannya tidak pernah kan?haha
38
ANISA
Ehh,,ngejek..!! ya pernah lah. Aku kan pintar, jadi selalu mendapat nilai bagus.
39
RAKA
Masa sih? Tapi tidak pernah bisa ngalahin aku kan?
40
BELLA
Raka, tidak usah sombong gitu ah... yang punya nilai tertinggi diam aja kok.. (MENYINDIR)
41
ANISA
Hahaaha.. benar kata Bella,,, kasihan deh kamu Raka.!
42
GURU
Aduh,aduh.. kalian bertiga ini tidak bosan-bosannya saling mengejek satu sama lain. Semua anak-anak ibu ini pintar, asalkan rajin rajin belajar dan tidak kebanyakan bermain.
43
SISWA
Iya bu.... siap.!
44
BELLA
Lalu bagaimana cara Jepang melakukan propaganda tersebut? Apakah dengan di iming-imingi juga bu?
45
GURU
Iya, dengan mengatakan bahwa Jepang mengadakan peperangan di Asia tujuannya adalah ingin membebaskan Asia dari penjajahan negara Barat. Propaganda Jepang itu terkenal dengan sebutan 3A. Hayo siapa yang tahu apa itu 3A?
46
SISWA
Haduh,, ap ya? Kamu tau gak?
47
SFX
SUARA ANAK-ANAK BERDISKUSI
48
ANISA
Ayo, Bella... kamu pasti tau...kan pintar,,
49
BELLA
Hmmm,,, kalau tidak salah Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia...
50
GURU
Tepat sekali,, benar yang dikatakan Bella. Kita beri tepuk tangan.
51
SFX
SUARA TEPUK TANGAN
52
RAKA
Wuihh,,,hebat kamu Bel...
53
ANISA
Lalu apa maksud dari pemimpin, pelindung, dan cahaya Asia itu Bu?
54
GURU
Hmm,,, Jepang tersebut telah dianggap sebagai kakak dari bangsa Indonesia, sehingga layaknya seorang kakak harus menjaga atau melindungi adik-adiknya, memimpin dan memberi contoh yang baik. Akan tetapi, kenyataannya Jepang tidak seperti itu.
55
ANISA
Lalu seperti apa Bu? Apakah selalu melakukan penyiksaan terhadap bangsa Indonesia?
56
GURU
Benar,, semua yang dikatakan Jepang tidaklah sesuai dengan kenyataan. Jepang melakukan tindakan yang semena-mena terhadap bangsa. Selain itu, Jepang juga banyak memeras tenaga rakyat untuk bekerja secara paksa, sehingga menimbulkan penderitaan yang berat bagi bangsa Indonesia.
57
RAKA
Kejam sekali Jepang..!! kalau dulu aku sudah ada pasti aku gak mau disuruh seperti itu dan akan aku hajar semua orang Jepang itu.
58
ANISA
Iya,,benar.. aku juga ikut menghajarnya. Aku dukung kamu Raka...
59
GURU
Ahhh,,,sudah-sudah.. jangan emosi begitu. Bangsa Indonesia dulu juga cukup pintar.. terbukti gerakan 3A tersebut tidak mendapat simpati dari rakyat, sehingga gerakan tersebut dibubarkan.
60
BELLA
Kalau cara tersebut tidak berhasil dan dibubarkan, lalu apa yang selanjutnya dilakukan Jepang Bu?
61
GURU
Pada tanggal 1 Maret 1943, Jepang mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) untuk mendapat dukungan dari rakyat Indonesia.
62
ANISA
Siapa yang menjadi anggotanya Bu? Dan apa tugas Putera itu?
63
GURU
Jepang sengaja memilih pemimpin Putera dari tokoh Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Tugas Putera adalah menghapus pengaruh Barat, mempertahankan Asia Raya, dan menyebarluaskan bahasa Jepang.
64
BELLA
Bukankah itu tokoh-tokoh penting untuk Indonesia ya? Kok mau bekerjasama dengan Jepang, yang ingin merebut negara tercinta ini?
65
ANISA
Karena tokoh Indonesia itu pintar, sehingga mempunyai maksud lain.. iya kan Bu?
66
GURU
Iya benar sekali,, para pemimpin nasional itu memanfaatkan Putera untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Lama-kelamaan perkembangan Putera tidak menguntungkan bagi Jepang, sehingga Jepang membentuk organisasi baru.
67
RAKA
Organisasi apa Bu? Dan apa tujuannya organisasi tersebut?
68
GURU
Tahun 1942 mendirikan Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebangkitan Jawa) dipimpin oleh para pejabat pemerintahan Jepang. Jawa Hokokai bertugas menghimpun tenaga rakyat untuk dijadikan pekerja paksa (romusha) seperti apa yang telah ibu jelaskan tadi. .
69
BELLA
Jadi,, Jepang memanfaatkan tenaga rakyat untuk bekerja secara paksa? Bekerja apa Bu?
70
GURU
Benar, rakyat dipaksa untuk menanam pohon jarak yang digunakan untuk bahan baku minyak pelumas yang hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Jepang.
71
ANISA
Wah,, berarti Jepang memang benar-benar curang. Jahat terhadap rakyat Indonesia.! Harus dilawan itu...
72
SFX
BEL PULANG SEKOLAH BERBUNYI
73
GURU
Sudah...sudah... bel sudah berbunyi. Besok kita lanjutkan lagi. Dan untuk tugas dirumah ibu meminta kalian mencari organisasi militer bentukan Jepang. Minggu depan kita bahas bersama.
74
SISWA
(SEREMPAK) iya Bu....!!
75
MUSIK
TRANSISI
76
NARATOR
Sobat pintar, telah kita dengarkan percakapan siswa dan guru tentang pendaratan dan pendudukan Jepang di Indonesia, beserta usaha-usaha yang dilakukan Jepang untuk memikat bangsa Indonesia. Jepang memang memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menguasai kawasan Asia. Akan tetapi bangsa Indonesia tidak hanya diam atas apa yang dilakukan Jepang. Untuk mengetahui organisasi apa yang dibentuk Jepang dalam menghadapi sekutu, marilah kita ikuti percakapan berikut ini.
77
MUSIK
TRANSISI
78
SFX
SUARA BURUNG BERKICAU DAN SUARA KAKI BERJALAN
79
ANISA
Bella... bella,,, (OFF MIKE) kami berdua datang....
80
RAKA
Sstttt,,,kamu ini datang ke rumah orang kok teriak-teriak.
81
ANISA
Hehehe.. biarkan saja,, sudah terbiasa.
82
RAKA
Yee,,kan gak sopan kalau seperti itu... kamu ini dinasehati kok kayak gitu.
83
ANISA
Iya,,ya... maaf..!
84
BELLA
Hey,, ayo masuk. Bagaimana kalian sudah cari tugasnya? Kalau sudah ayo kita gabung materinya, tentang organisasi militer bentukan Jepang kan?
85
ANISA
iya,,tapi aku belum dapat.. aku belum punya bukunya.
86
RAKA
Huuu... dasar malas. Bagaimana mau rajin membaca kalau buku aja gak punya.
87
BELLA
Ya sudah, tidak apa-apa. Aku dapat 2 kok.. kamu Raka?coba bacakan, nanti aku catat..
88
RAKA
Dapat dong,, organisasi ini namanya Seinindan, di bentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berusia antara 14-22 tahun.
89
BELLA
Seinindan itu seperti apa? Dan apa tujuan dibentuknya Seinindan itu?
90
RAKA
Seinindan merupakan barisan pemuda, tujuannya untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Akan tetapi Jepang mempunyai maksud lain dari organisasi ini.
91
ANISA
Maksudnya bagaimana?
92
RAKA
Jepang membentuk Seinindan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia yang terlatih dalam menghadapi serangan sekutu.
93
ANISA
Jadi,, Jepang memanfaatkan pemuda-pemuda Indonesia untuk dilatih dalam bidang militer sebagai calon tenaga bantuan untuk menghadapi sukutu?
94
BELLA
Iya, memang benar.. kalau menurutku semua organisasi militer bentukan Jepang bertujuan untuk membantunya dalam peperangan. Tapi selain itu juga memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia.  
95
ANISA
Apa untungnya? Bukankah Jepang telah melakukan penjajahan secara militer?
96
BELLA
Iya juga sih... tapi dengan organisasi militer bentukan Jepang ini akan melatih tenaga pemuda Indonesia untuk belajar bagaimana cara berperang dan menghadapi sekutu. Seenggaknya mereka telah memiliki bekal pengetahuan.
97
RAKA
Ya,, setuju dengan Bella.. terus kamu menemukan organisasi apa Bel?
98
BELLA
Oh iya... aku menemukan Keibondan dan Heiho.
99
RAKA
Apa itu Keibondan dan Heiho?
100
ANISA
Ya ampun... Bondan dan Hello itu lho,, yang lagunya ya sudahlah dan ular berbisa.... masa gak tahu??
101
RAKA
Hehh, ngawur kamu.! Kalau itu sih aku tahu... kan lagu favoritku...
102
ANISA
Hahahaa... cocok sama lagunya,, kamu kan ular berbisa.! (MENGEJEK)
103
RAKA
Enak saja, kamu itu yang ular berbisa... mulutnya beracun,sering ngejek orang.
104
BELLA
Aduh, kalian berdua lucu deh.. sampai buatku tertawa melihat kalian saling mengejek.. dilanjutin tidak nih?
105
ANISA
Aku memang lucu Bel,, ahh imut-imut lagi... kalau gak ada aku, kalian pasti gak bisa tertawa dan serius mengerjakan tugas.
106
RAKA
Ahh,sudah.. aku gak mau lagi dengerin kamu ngoceh... ayo Bel,jelasin yang tadi..
107
BELLA
Hahaha.... sudah Nis, omongan Raka jangan dimasukin hati. Baiklah aku kan jelasin.. keibondan itu adalah barisan polisi, dan heiho itu kesatuan pembantu angkatan laut dan angkatan darat Jepang.
108
RAKA
Apakah ada syarat khusus untuk masuk ke organisasi itu?
109
BELLA
Kalau keibondan syaratnya pemuda dewasa dan berusia 23-35 tahun. Heiho adalah pemuda berusia 18-25 tahun dan sehat jasmani dan rohani karena tenaga bantuan ini kan maju ke medan perang.
110
RAKA
Oh... ok,,sudah aku catat semua... organisasi militer bentukan Jepang adalah Seinindan, Keibondan, dan Heiho..
111
BELLA
Sipp... berarti tinggal dikumpul besok..
112
RAKA
Oke...
113
MUSIK
TRANSISI
114
NARATOR
Sobat pintar, telah kita dengarkan pembahasan mengenai organisasi militer bentukan Jepang. Organisasi tersebut diantaranya Seinindan (barisan pemuda), Keibondan (barisan polisi), dan Heiho (pembantu angkatan laut dan angkatan darat). Organisasi tersebut dibentuk untuk melatih barisan pemuda dalalam bidang militer yang akan membantu Jepang melawan sekutu.
114
MUSIK
ID’S TP UNY
115
NARATOR
Sobat pintar, demikianlah tadi kita sudah mendengarkan program audio ini. Sampai disini perjumpaan kita hari ini. Sampai berjumpa lagi dalam program audio di lain    kesempatan.
116
MUSIK
ID’S TP UNY