Snippet

LAY OUT

Tata Letak (Layout)
Memadukan unsur-unsur grafis merupakan sebuah seni tersendiri dalam menghasilkan media komunikasi visual yang komunikatif. Untuk menghasilkam media komunikasi visual yang komunikatif diperlukan sebuah pengorganisasian dan penataan yang tepat. Pengorganisasian dan penataan unsur grafis ini dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dari pesan yang akan disampaikan. Dalam dunia grafis dikenal istilah Layout secara bahasa artinya adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Fungsi tata letak menurut Basuki dalam (Pujiriyanto, 2005:71) adalah untuk mencapai keharmonisan, nilai estetis, ekonomis, dan komunikatif”.
Basuki dalam (Pujiruyanto, 2005:72) membagi tahapan tata letak menjadi tiga, yaitu: 1) Membuat tata letak miniatur atau sketsa kecil (thumbnail), merupakan tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan, 2) Membuat tata letak kasar (abrupt lay out) merupakan tahapan rancangan yang sudah berwujud gambar dan teks, 3) Membuat tata letak komprehensif merupakan tahapan dimana unsur-unsur grafis sudah ditempatkan dengan benar dan siap untuk dicetak.
Peletakan setiap unsur tidak harus semuanya, yang terpenting adalah bagaimana format tata letak yang digunakan mampu mengorganisasikan unsur-unsur dengan baik, benar, dan komunikatif. Jenis tata letak yang umum digunakan adalah vertikal, horisontal, dan diagonal. Berikut ini contoh format tata letak dan karakteristiknya :
Format /
Menghasilkan ruang kosong terlalu banyak, kesannya sepi dan banyak informasi tidak termuat
Format \
Format L
Cukup dinamis, sirkulasi gerak cukup dan memiliki kesan pandangan terarah
Format L terbalik
Format Z
Cukup dinamis, sirkulasi gerak cukup, kesan pandangan sudah diarahkan.
Format Z terbalik
Format C
Menghasilkan keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan terarah
Format C terbalik
Format 7
Menghasilkan sirkulasi ruang gerak cukup dengan kesan pandangan terarah
Format 7 terbalik
Format X
Menghasilkan efek padat, sempit, sirkulasi ruang kurang dan pandangan tidak terfokus


Kita dapat memilih format yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan pembuatan media komunikasi visual. Peran desainer yaitu memilih dan menentukan format tata letak guna mengatasi persoalan-persoalan komunikasi produk dalam dunia bisnis, konsep-konsep pembelajaran dalam dunia pendidikan, gambar-gambar komunikatif untuk individu maupun organisasi.

Komposisi Tata Letak
Komposisi adalah usaha untuk mendapatkan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni dan atau komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif. Kaidah-kaidah komposisi yang harus diketahui :
1.      Proposisi (propotion), perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dengan lebar antara gambar dengan bidang gambar.
2.      Keseimbangan (balance), kesamaan dari unsur-unsur tertentu yang berlawanan atau bertentangan.
3.      Irama atau ritme, adanya pengulangan dan gerakan yang bisa divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna.
4.      Kesatuan (unity), seluruh unsur yang dipergunakan harus saling berhubungan dengan baik, mengandung makna dan menarik.
5.      Pusat perhatian (focus of interest), peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan.
6.      Kontras (contras), perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggi-rendah, panas-dingn warna, termasuk cerah dan suramnya.
Selain kaidah-kaidah diatas, desainer perlu mempertimbangkan berat dan ringannya bidang. Keseimbangan bahkan dapat dicapai dengan bidang yang tidak selalu sama besarnya. Pembagian dapat saja berbeda tetapi keseimbangan masih mungkin didapatkan dari unsur lain, misalnya warna ataupun bentuk. Pembagian bidang yang sama terkadang bersifat kaku, statis, diam, tanpa irama, dengan nilai estetis yang rendah.


Tipe Layout Desain Web
Tata letak yang Anda pilih untuk website Anda adalah faktor yang menentukan bagaimana seimbang sebuah situs. Menempatkan elemen desain ringan dan berat dari suatu halaman web dengan benar adalah faktor utama dalam tata letak desain website. Sebuah situs web yang baik desain pedoman menawarkan perusahaan tentang bagaimana elemen-elemen yang berbeda pada sebuah website harus ditempatkan dan dalam format apa (Suadmin, 2010).
Pada dasarnya ada enam jenis tata letak desain website yang dapat diterapkan pada setiap halaman web. Biasanya pada website 3 dan lebih dari 3 jenis jenis tata letak digabungkan bersama-sama untuk menciptakan tata letak desain website yang sempurna. Berikut jenis layout dalam desain web:
1)      Tata letak simetris – Dalam simetri simetris tata letak dibentuk dari website dengan menempatkan pusat elemen yang berbeda sejajar atau salah satu sisi dari halaman web. Jika sisi kiri halaman berisi elemen desain berat, daripada keseimbangan dengan elemen desain yang sesuai di sisi kanan juga. Namun perlu pertimbangan bahwa elemen pada kedua belah pihak tidak boleh secara harfiah serupa. Simetri Lengkap dicapai ketika desain yang baik terpusat atau seragam dibagi secara horisontal dan vertikal. Jenis tata letak dapat dianggap salah satu formal dan seimbang.
2)      Tata letak asimetris – Sebagai istilah itu sendiri menunjukkan asimetris, unsur situs yang ditempatkan pada halaman web secara merata. Hal ini dapat di pusat, kiri atau kanan mana cara desainer suka untuk menempatkan elemen pada halaman. Layout asimetris yang dinamis dan dengan cara menghadap gerakan keseimbangan, ketegangan dapat dibuat, ekspresi juga dapat disampaikan kepada pengguna.
3)      Tata letak Isolative – Dalam tata letak isolative salah satu dari unsur-logo, simbol, gambar produk utama, gambar penting lainnya ditempatkan dalam ukuran yang lebih kecil pada halaman web. Hal ini dapat ditempatkan pada setiap ruang yang sesuai tergantung pada visibilitas dan faktor penggunaan.
4)      Tata letak dominatif – Berikut logo, simbol, gambar produk atau foto yang lain ditempatkan pada halaman web dalam ukuran diperbesar, sehingga faktor perhatian utama menarik.
5)      Tata letak radiasi – Isi situs web, gambar, simbol atau logo dapat disorot menggunakan sinar menarik atau efek berkedip, sehingga muncul sebagai bagian grabber perhatian dari halaman web.
6)      Tata letak Pengulangan – pengulangan Pada tata letak setiap elemen tunggal atau beberapa diulang dua kali atau lebih dari itu pada halaman web yang sama. Ini menekankan pada elemen tertentu yang perlu diulang untuk visibilitas lebih baik dan memegang kepentingan yang lebih besar.
   
Daftar Pustaka
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Suadmin. 2010. “Aplikasi dan Tipe Layout Desain Website”. http://sumberdaya.web.id/2011/aplikasi-dan-tipe-layout-desain-website/ diakses tanggal 9 Maret 2012



1 komentar: