Snippet

WARNA SEBAGAI SALAH SATU UNSUR DESAIN

WARNA SEBAGAI SALAH SATU UNSUR DESAIN 
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, salah satu hal yang terpenting sebagai wujud visualisasi adalah adanya warna. Kesan pertama yang tertangkap oleh mata adalah warna. Warna merupakan bagian dari kehidupan keseharian kita. Sulit dibayangkan jika di alam ini tidak adanya warna, karena salah satu persyaratan setiap benda baru berwujud dan dikenal jika ada dimensi warna pada permukaannya. Adapun yang berada di lingkungan kehidupan kita semua bentuk memiliki warna, baik warna alami maupun warna buatan sendiri. Mulai diri kita sendiri, dapat kita lihat : kulit, rambut, gigi, kuku, baju, sepatu; kemudian diluar diri kita dilingkungan yang paling kecil, misalnya kamar : tirai, dinding, tempat tidur, meja belajar dan sebagainya dimana masing-masing objek tersebut memiliki warna. Selain itu juga kita tidak dapat membedakan mangga yang matang dengan yang sudah ranum atau busuk tanpa adanya warna. Sifat warna dalam hal ini untuk memperjelas objek yang disajikan.
Menyadari kehadiran warna dalam kehidupan kita sehari-hari belumlah tentu kita mengetahui apa, dan bagaimana sebenarnya warna itu dan bagaimana kegunaan warna dalam kehidupan yang sangat kompleks ini.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, disini penulis akan sedikit memberikan pengetahuan tentang teori persepsi manusia terhadap warna dari segi psikologis dan pemilihan warna yang digunakan dalam desain.
Pengertian Warna
Warna adalah salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual lainnya seperti : garis, bidang, bentuk, baris (tekstur), nilai, ukuran. Wucius Wong (dalam Prawira, 1989:4) menyebutkan bahwa warna termasuk unsur yang nampak atau visual. Ia mengatakan pula bahwa warna dapat membedakan sebuah bentuk dari sekelilingnya.
Warna adalah sebuah unsur utama dalam design. Setiap designer wajib memahami ini, baik web designer, graphic designer, bahkan arsitek. Kesesuaian dan komposisi warna sangat menentukan sebuah karya enak dilihat atau tidak. Website yang dilengkapi dengan berbagai fitur, efek, dan script-script yang cukup rumit akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh komposisi warna yang harmonis dan memadai.
Dalam mendesain rumah, warna merupakan alat dekorasi yang paling berpengaruh. Warna menciptakan mood, suasana dan dampak. Warna biasanya menjadi hal pertama yang kita perhatikan  ketika melihat sebuah ruangan. Warna dapat memberi semangat dan membantu kita bersantai. Warna juga dapat menghadirkan kecerahan dalam suatu wilayah yang gelap dan suram (Jill, 2004:22).
Sifat Warna
Dari hasil percobaan para ahli ilmu jiwa serta peneliti-peneliti, yang dikenakan kepada manusia sifat warna digolongkan menjaddi dua golongan ekstrim. Dua golongan tersebut yakni warna panas dan warna dingin, yang termasuk golongan warna panas adalah keluarga merah atau jingga yang memiliki sifat dan pengaruh hangat, segar, menyenangkan, merangsang dan bergairah. Sedangkan yang termasuk golongan dingin adalah kelompok biru atau hijau, yang memiliki sifat dan pengaruh sunyi, tenang.
Warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa tenggelam atau mundur. Warna tersebut terkesan sejuk, seakan menjauh dan dapat memberi ruang terkesan lebih luas. Sebaliknya warna hangat terutama keluarga merah seakan maju ke dekat mata, memberikan kesan jarak yang lebih pendek.
Karakteristik Warna
Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Yang dimaksud dengan karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. Hideaki Chijiiwa dalam bukunya “Color Harmony” membuat klasifikasi lain dari warna-warna. Iapun mengambil dasar dari karakteristiknya yaitu (dalam Prawira, 1989:51-52) :
Warna hangat  : merah, kuning, coklat, jingga.
Warna sejuk    : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru.
Warna tegas    : warna biru, kuning, putih, hitam.
Warna tua/berat: warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua).
Warna muda/ringan: warna-warna yang mendekati warna putih.
Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran kelabu.
Karakteristik warna-warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai  tujuan yang diinginkan oleh pendesain. 
Warna dan Kepribadian Seseorang
Menurut penelitian ilmu jiwa, kesukaan seseorang terhadap warna dapat diasosiasikan  dengan sifat pembawaan orangnya. Sebagai contohnya, seseorang yang menyukai warna merah akan menunjukkan bahwa orang tersebut bersifat ekstrovert, pribadi yang integratif dengan dunia luar, mudah menyesuaikan diri dengan dunia, orang yang penuh dengan vitalitas, lebih dikuasai dengan dorongan hatinya.
Warna hijau sering menjadi pilihan orang yang mempunyai kedudukan sosial yang tinggi, mempunyai kesempatan banyak bicara, dan mempunyai selera makan yang tinggi. Orang yang menyukai warna hijau bila sedang dalam tekanan tidak akan merasa jadi hukuman yang asing, sebaliknya mereka akan merasa jalan ke luar dan mencari teman.
Faber Birren berpendapat (dalam Prawira, 1989:46-47) bahwa orang yangmempunyai sifat narcissist (mengagumi diri sendiri) pada umumnya menyukai warna biru kehijauan. Orang yang menyukai warna biru keunguan biasanya bersifat pemilih, sensitif, dan diskriminatif.
Sedangkan untuk orang yang menyukai warna biru mempunyai kepribadian integritas ke dalam. Di bawah tekanan orang yang menyukai warna biru akan menuju kepada pelarian tragis dari lingkaran.
Perlambangan Warna dan Penggunaannya Dalam Desain

Salah satu fungsi  warna dalam hal  psikologis yaitu dapat mempengaruhi suasana, perasaan, dan kepribadian manusia. Warna-warna tertentu dapat memberi pengaruh yang berbeda-beda. Pada abad ke 15 Leonardo da Vinci  memberikan warna utama yang fundamental yang disebut warna utama psikologik, yaitu merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih, lama sebelum ilmuwan memperkenalkan tentang warna. Berikut gambaran makna filosofis dari masing-masing warna (dalam Prawira, 1989:58-62) :
1)      Merah
Warna merah adalah warna terkuat dan paling menarik perhatian; bersifat agresif, perjuangan, nafsu, aktif, kemauan keras, keberanian, cinta, kebahagiaan, kekerasan, anarki.
Dalam desain warna merah kurang baik jika digunakan sebagai latar belakang karena sangat keras. Tetapi warna ini sangat bagus jika digunakan dalam aksen-aksen tertentu seperti judul. Jika ingin digunakan sebagai warna latar, merah sebaiknya dituakan atau justru dimudakan (yang kemudian menjadi pink) (Flendy : 2009)
2    Ungu
Karakteristik warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, murung, menyerah, duka cita. Akan tetapi, dalam hal desain warna ini menimbulkan kesan agung. Ungu dipercaya dapat menimbulkan kesan mewah, kaya, dan terhormat. Ungu dipercaya dapat menimbulkan kesan 'sintetis' atau 'plastik', karena warna ini memanga jarang terdapat di alam. Warna ungu yang didekatkan dengan merah akan memunculkan kombinasi warna yang sangat kuat. Kombinasikan ungu dengan hitam jika ingin warna ini menjadi terlihat muda, atau kombinasikan dengan putih untuk menonjolkan kesan romantis.
3)      Biru
Warna ini mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, damai, produktif. Warna biru sangat populer dalam dunia desain, salah satu contohnya adalah corporate blue yang dijadikan lambang Microsoft hingga sekarang.
4)      Hijau
Warna hijau relatif lebih netral dibandingkan warna lain. Hijau mengungkapkan kesegaran, mentah, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan pengharapan. Dalam dunia desain. Warna hijau sangat baik jika diletakkan sebagi penguat. Warna ini paling mudah ditangkap oleh mata, sehingga ia akan terlihat menonjol daripada warna-warna yang lain.
5)      Kuning
Kuning adalah warna cerah yang sering dikaitkan dengan matahari, karena itu sebagai kesenangan, keceriaan dan kelincahan. Kuning adalah warna yang paling sulit ditangkap oleh mata, sehingga warna ini justru tidak tampak jika terlalu dominan. Dalam desain, cukup gunakan warna kuning untuk aksen-aksen tertentu saja. Warna kuning yang terlalu dominan dapat membuat pembaca kehilangan fokusnya.
6)      Putih
Warna putih memiliki karakter positif, merangsang, cemerlang, ringan, sederhana, kepolosan, jujur, murni, ketulusan. Dalam dunia desain, putih menimbulkan kesan informatif, jelas, dan profesional. Warna putih sangat baik jika digunakan untuk website-website informatif seperti online magazine
7    Hitam
Warna hitam melambangkan kegelapan, ketidak hadiran cahaya, menandakan kekuatan yang gelap, lambang misteri. Warna hitam juga menunjukkan sifat-sifat yang positif, tegas, formal dan kuat. Warna hitam biasanya digunakan untuk website dengan misi-misi 'garis keras' seperti pergerakan sosial, seni, maupun musik.

Daftar Pustaka
Blake, Jill. 2006. First Home Dekorasi Rumah. Penerbit Erlangga.
Flendy. 2009. “Warna Dalam Website”. http://www.gravisware.com/tutorial/90-warna-dalam-website.html diakses tanggal 23 Februari 2012
Prawira, Sulasmi Darma. 1989. Warna  Sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain. Jakarta.

Leave a Reply